top of page
Search

Juknis simantri

  • bppcimahi
  • Sep 14, 2021
  • 6 min read

Updated: Sep 15, 2021

PETUNJUK TEKNIS SISTEM PERTANIAN PERKOTAAN TERINTEGRASI (SIMANTRI) LESTARI TAHUN 2019

ree

DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA CIMAHI Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi Jalan. Rd. Demang Hardja Kusumah Cimahi


KATA PENGANTAR Pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan secara optimal tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, namun berpeluang memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Dalam hal ini, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi telah mengembangkan suatu konsep optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dengan sebutan Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi (SIMANTRI) Lestari. Dalam rangka pengembangan atau replikasinya diperlukan adanya petunjuk teknis. Isi petunjuk teknis ini adalah memperkenalkan SIMANTRI Lestari dan tahapan melakukan replikasi atau pengembangannya serta menampilkan beberapa contoh pelaksanaan model pertanian perkotaan. Petunjuk Teknis Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi (SIMANTRI) Lestari ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi petugas lapang, penyuluh, keluarga dan masyarakat dalam melakukan replikasi atau pengembangan SIMANTRI Lestari di wilayah Kota Cimahi. Cimahi, Oktober 2019 Penulis


BAB I PENDAHULUAN Pertanian Terintegrasi merupakan system yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan, dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi alternative bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan serta pengembangan kota secara terintegrasi. Diharapkan dengan system pertanian terintegrasi, kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang masyarakat berupa pangan akan tercukupi. Hasil pertanian dan perikanan diharapkan mampu mencukupi kebutuhan jangka pendek, sedangkan hasil peternakan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan jangka menengah. Sistem pertanian terintegrasi sudah waktunya untuk diterapkan oleh masyarakat perkotaan. Sistem pertanian terintegrasi merupakan system yang menerapkan prinsip zero waste karena limbah peternakan dapat digunakan sebagai pupuk, limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Integrasi antara ternak, tanaman dan ikan dapat


meningkatkan keuntungan dari segi ekonomi, dapat bermanfaat dan berperan penting dalam mengelola usahatani balk secara Iangsung maupun tidak langsung. Penerapan system pertanian terintegrasi selain dapat meningkatkan usaha, juga dapat mendukung pola pertanian organic yang menjadi tuntutan konsumen sesuai deangan kemajuan teknologi. Pertanian terintegrasi mengandalkan pada bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia termasuk penggunaan pupuk secara alami. Berkaitan dengan kondisi tersebut, diperlukan adanya Petunjuk Teknis Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi yang dapat digunakan oleh pengampilan kebijakan dan sebagai rujukan bagi penyuluh dan para petugas terkait dalam memfasilitasi penerapan Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi di lapanagan. 2


BAB II SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI A. Konsep Sistem Pertanian Terintegrasi Sistem Pertanian Terintegrasi, selanjutnya disingkat SIMANTRI, ialah suatu system pengelolaan sumber daya hayati yang mencakup tanaman, ternak, dan/atau ikan secara terintegrasi pada suatu areal atau kawasan tertentu, yang didasarkan pada prinsip penggunaan input eksternal yang rendah melalui daur-ulang antara budidaya tanaman, ternak dan/atau ikan , dimana usahatani tanaman memberikan hasil samping berupa pakan bagi usahatani ternak dan ikan, dan sebaliknya usahatani ternak dan ikan memberikan hasil samping berupa pupuk bagi usahatani tanaman. Secara ringkas konsep SIMANTRI dan keterpaduan antar kelompok usahatani berbeda, disajikan pada Gambar 1. Keterpaduan pengelolaan tanaman, ternak dan ikan berlangsung dalam satu kesatuan utuh. Antara ketiga jenis usahatani tersebut (tanaman, ternak, ikan) terjadi aliran biomas. Tanaman menghasilkan produk ikutan berupa


hijauan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pakan ikan, kotoran ternak dimanfaatkan untuk memupuk tanaman dan sebagai pakan ikan, dapat juga digunakan untuk memproduksi biogas untuk konsumsi rumah tangga. Sedangkan kotoran ikan dapat digunakan untuk memupuk tanaman. Skema Model Pertanian Perkotaan Terintegrasi =r±=1 woo 4 Pada Lahan Pekarangan.


B. Rancangan Kegiatan Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi 1. Penataan dan pemanfaatan pekarangan: Ditujukan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan lahan pekarangan secara intensif dengan tata letak sesuai dengan pemilihan komoditas, dapat dilakukan dengan cara penanaman di polybag, pot, vertikultur, bedengan, pagar, kolam, dan kandang. 2. Pemilihan komoditas; mempertimbangkan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, keanekaragaman pangan, pelesarian sumber pangan lokal, serta pengembangannya secara komersial q Komoditas untuk pekarangan antara lain: sayuran, tanaman rempah dan obat, serta buah (pepaya, belimbing, jambu biji, srikaya, sirsak) q Pada pekarangan yang lebih luas dapat ditambahkan kolam ikan dan ternak


Tabel 2 Basis komoditas dan contoh model budidaya rumah pangan lestrasi di perkotaan (1) No.Kelompok LahanModel BudidayaBasis Komoditas1.Perumahan Tipe 21 (Total lahan sekitar 36 m2)Vertikultur (model gantung, dan tempel)· Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun · Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, BinahongPot/ polibag· Sayuran: Cabal, Terong, Tomat, Buncis tegak · Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Temu Lawak, Kumis kucing2.Perumahan Tipe 36 (Total lahan sekitar 72 m2)Vertikultur (model gantung, dan tempel)· Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun · Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong· Pot/ polibag · Tanaman buah dalam pot: jeruk, mangga, jambu, belimbing· Sayuran: Cabal, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung · Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya.


3.Perumahan Tipe , 5 (Total lahan sekitar 90 m2)· Vertikultur (model gantung, dan tempel)· Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Caisim, Bayam, Kangkung, Kemangi, Seledri, Selada Bokor · Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong· Pot/ polibag / tanam langsung· Sayuran: Cabal, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung · Buah semusim: Pepaya, Jambu biji, Srikaya, Sirsak, Belimbing, Jeruk Nipis/Limau · Toga: Jahe, Kencur, Kunyit, Kumis Kucing, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto, Temulawak, Gempur batu.·Kolam miniPemeliharaan ikan : Lele/Nila/Gurame4.Perumahan Tipe 54 (Total lahan i.ekitar 120 m2)· Vertikultur (model gantung, dan tempel)· Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun · Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong· Pot/ polibag /tanam langsung Kangkung· Sayuran: Cabal, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, · Tanaman buah dalam pot: jeruk, mangga, jambu, belimbing · Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya.· Kolam miniPemeliharaan ikan : Lele/Nila/Guramea Ternak unggas dalam kandang· Ayam buras


5.Lahanterbuka hijau· Tanaman buah · lntensifikasi pagarMangga, Rarnbutan, Pohon Salam, Belimbing sayur, Tanaman khas daerah/ tanaman langka Katuk, Daun mangkokan, Beluntas, Pandan, Sereh 5. Kebun Bibit Induk (KBI) ; dibangun secara pertisipatif oleh masyarakat sebagai pemasok benih dan bibit untuk memenuhi kebutuhan pekarangan anggota maupun kawasan.


11


6. Contoh Pemanfaatan Lahan Pekarangn > Pemanfaatan Lahan Pekarangan Tipe Sangat Sempit (Tanpa Halaman) Depan rumah: Vertikultur dengan rak dari bambu atau kayu, tanaman sayuran dalam pot atau kantong plastik. Ø Pemanfaatan Lahan Pekarangan Tipe Sedang · Pekarangan samping ditanam sayuran, tanaman obat, tanaman pangan secara bedengan. · Pekarangan Belakang : kandang ayam dan kolam ikan dari terpal


Ø Pemanfaatan Lahan Pekarangan Tipe Luas Keterangan: · Depan rumah: Vertikultur sayuran dengan rak bambu atau kayu, tanaman sayuran dalam pot atau kantong plastik. · Pekarangan depan: tanaman obat keluarga, tanaman buah (mangga, rambutan) · Pekarangan samping kiri: kolam ikan dari terpal · Pekarangan samping kanan: tanaman sayuran secara bedengan (tomat, terung, cabe), tanaman pangan lokal · Pekarangan Belakang: kandang ayam dan ternak kambing, tanaman buah


7. Model Budidaya Vertikultur Ø Vertikultur Lahan yang sempit masih dianggap sebagai hambatan kegiatan berkebun, namun dengan memanfaatkan ruang secara vertikal lahan sempit bukan merupakan hambatan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. '44


8. AquaponikAquaponik merupakan pola bercocok tanam dengan menggunakan media tumbuh tanaman, air, batu kerikil, dan spons.


9. Hidroponik


Metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan lainnya yang mengandung unsur dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan hara seperti sabut kelapa,


serat mineral, pasir, kerikil, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.


10. Contoh Rumah Tanpa Halaman


Tanaman dalam pot/polybag diletakkan diatas loteng


Tanaman dalam pot/polybag diletakkan dipagar rumah dan didinding rumah (pembatas gang) 11. Contoh Rumah Tipe 21/36




Sisi kanan : - Vertikultur (jahe merah, kucai, seledri, bayam merah, kemangi). - Tanaman pot : tomat, cabe rawit, cabe besar


Sisi kiri: - Tanaman pot : sirih, sansievera, temu lawak, tanaman adenium 12. Contoh Rumah Tipe 36/72 · Penanaman dalam talang dengan sistem vertikultur · Tanaman pakcoy, salada merah, salada hijau, · Dalam pot; tanaman tomat, cabe dan terung. 13. Rumah Pangan Lestari Tipe 45/90 atau Tipe 60/120


· Sisi kanan - Vertikultur sayuran (kangkung, kucai, seledri) - Tanaman pot : jahe merah, terong, gempur batu, cabe rawit, temulawak, sansievera, tanaman hias lain, kunyit, kunyit putih · Sisi kiri - Vertikultur bayam hijau, kemangi, kangkung, bayam merah - Tanaman pot : sirih, tomat, cabe merah, jinten daun, kumis kucing, gempur batu, jeruk tambulapot, tanaman hias lain


BAB III PENUTUP Pertanian perkotaan adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pertanian konvensional lebih berorientasi pada hasil produksi, sedangkan urban farming lebih pada karakter pelakunya yakni masyarakat urban. Urban farming telah menjadi gaya hidup karena semakin tinggi kesadaran masyarakat urban untuk menjalani gaya hidup sehat. Pertanian perkotaan dapat dilakukan secara terintegrasi yaitu memadukan kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan dalam satu lahan. Sistem pertanian terintegrasi sudah waktunya diterapkan oleh masyarakat perkotaan. Dengan melakukan aktivitas pertanian perkotaan, masyarakat mendapat ketersediaan sayuran, telur, daging dan ikan sebagai sumber nutrisi sehat, mengurangi impor sayuran, menghijaukan lingkungan, dan membantu mengurangi dampak pemanasan global. Adapun manfaat pertanian perkotaan adalah :


· Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3 R (reuse,reduce,recycle) untuk pengelolaan sampah kota.

· Dapat menghasilkan 02 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.

· Bahan pangan Iebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota.

· Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota.

Sistem Pertanian Perkotaan Terintegrasi mempunyai 3 prinsip pertanian berlanjut yaitu : menjaga kesehatan lingkungan, secara ekonomi menguntungkan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, sebagai suatu peluang ekonomi bagi penduduk daerah perkotaan dengan tingkat ekonomi terbatas, penyedia kebutuhan nutrisi bagi penduduk wilayah urban yang berpendapatan terbatas atau berada dibawah garis kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan.

 
 
 

Recent Posts

See All
Pedoman Penggunaan Biogro

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN BIOGRO (JAMU PENYUBUR ORGANIK UNTUK PADI) DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA CIMAHI Komplek Perkantoran...

 
 
 
Juknis Urban Farming

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) DI KOTA CIMAHI DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA CIMAHI JL. Raden...

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post
Post: Pro Gallery

BPP CIMAHI KOMPLEK PERKANTORAN PEMKOT CIMAHI

bottom of page